Eh.. ada yang mengatakan..
Anak kita itu fitnah bagi kita...
Istri kita itu juga fitnah bagi kita..
Iya to..? Mereka fitnah bagi kita to..? Fitnah bagaimana..? Apa mereka menuduh kita.. mengadu domba kita.. membohongi kita..?
Bukan.. bukan begitu maksudnya..
Kata "fitnah" di atas yang dimaksudkan adalah dalam pengertian bahasa arab bukan dalam pengertian bahasa Indonesia..
Memang.. dalam bahasa kita.. kata "fitnah" itu mempunyai arti menuduh, menyebarkan berita bohong..
seperti
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan bahwa fitnah adalah
perkataan bohong atau tanpa dasar kebenaran yang disebarkan dengan
maksud menjelekkan orang..
Namun dalam pengertian bahasa arab tidak demikian..
Terus apa yang dimaksud dengan kata "fitnah" dalam pengertian bahasa arab..?
Kalau
kita buka kamus Arab - Indonesia "Al Munawwir", kita akan mendapatkaan
beberapa arti dari kata "fitnah" yaitu mempunyai arti kesesatan,
kekufuran, batu ujian, cobaan, aib, noda, kegilaan, siksaan, penyakit,
kegaduhan, kerusuhan, huru-hara serta harta dan anak-anak.
Dari beberapa arti kata di atas kiranya kita dapat memahami kalau ada orang yang menyatakan bahwa "anak kita itu fitnah.. istri kita juga fitnah.."
Pemahamannya bagaimana..?
Begini..
bahwa anak-anak kita itu kadang kala karena kenakalanya, prilakunya
yang sulit dikendalikan, tidak punya unggah ungguh / sopan santu.. atau
bahkan dia melanggar aturan / norma yang ada di masyarakat maupun agama
kita atau negara kita yang kita sendiri yang nota bene sebagai orang
tuanya tidak mampu mengendalikannya.. hal-hal seperti itu dapat menjadi
cobaan dan ujian bagi kita dalam mengarungi kehidupan ini.. mereka juga
dapat menjadi aib dan noda hitam bagi kita.. kerena segala hal yang
menyangkut mereka selalu saja dihubungkan dengan kita sebagai orang
tuanya.. mereka anaknya siapa to kok kelakuannya seperti itu?.. mereka
dapat membuat kita hancur, gila, stres, tersiksa, karena masalah yang
ditimbulkan oleh mereka.. bahkan mereka dapat menggiring kita pada
kesesatan dan kekufuran kalau kita tak mampu mengendalikan diri..
na'udzu billah min dzaalik..
Terus tentang istri
bagaimana..? Istri juga demikian.. mereka karena ulahnya juga bisa
menjadi cobaan dan ujian bagi kita.. Mereka jadi aib dan noda.. seperti
halnya mengenai anak.. prilaku istri selalu saja juga dikaitkan dengan
kita sebagai suaminya.. suami yang punya kewajiban memimpin mereka..
membimbing mereka.. Mereka (istri kita) bisa menjadi sumber kehancuran
kalau kita selalu menuruti hawa nafsunya yang tidak terkendali.. apalagi
kalau kita terlalu cinta kepadanya sehingga membutakan mata hati kita..
bahkan bisa jadi kita dipenjara karena ulahnya.. lebih dari itu mereka
juga dapat menyeret kita pada kesesatan dan kekufuran kalau kita tidak
mampu memgendalikan mereka dan diri kita masing-masing.. Semoga kita
semua selamat..
Wah.. kok mengerikan sekali..
Ya.. karena yang disebut hanya hal-hal yang mengerikan dan menukutkan saja.. hal-hal yang jelek-jelek saja..
Terus yang baik itu bagaimana..?
Yang baik itu.. kalau anak-anak kita itu shaleh-shaleh.. Istri kita juga shalehah..
Mereka
bisa menjadi "qurrota a'yun" bagi kita.. mereka jadi penyedap pandangan
mata kita.. terasa sedap dan nikmat ketika kita melihat dan memandang
mereka.. mereka dapat menyejukkan dan menentramkan hati kita.. mereka
bisa menjadi motivator dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam
kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat kelak..
Istri
yang shaeihah dapat memberikan keturunan yang baik-baik bagi kita,
serta dapat mendidik dan membimbing anak-anaknya menjadi anak-anak yang
shaleh juga.. Dan anak yang shaleh-shaleh dapat menjadi amal jariah..
yang pahalanya terus mengalir walaupun kita sudah meninggal.. Sehingga
mereka dapat menghantarkan kita kepada kebahagiaan di dunia dan di
akhirat kelak.. Amin..
Semoga kita termsuk golongan orang-orang yang beruntung.. mempunyai anak dan istri yang shaleh-shaleh dan sholehah..
Senin, 12 Oktober 2009
Langganan:
Postingan (Atom)